RSS

DESAIN

Home » » Menanamkan bakat pada anak

Menanamkan bakat pada anak


Ibu dan bapak, anak usia dini pun memiliki cita-cita. Sayangnya, anak belum
mengetahui dengan jelas, apa itu cita-cita. Dalam benaknya, cita-cita merupakan sesuatu  yang
tidak nyata. Untuk itu, cita-cita perlu dijadikan nyata agar anak dapat memahami apa yang
dimaksud cita-cita. Caranya, dengan memberikan penjelasan tentang cita-cita. Harapannya,
anak dapat membayangkan seperti apa nantinya ketika sudah menjadi besar suatu hari nanti.
Cobalah ibu dan bapak bertanya pada seorang anak saat mereka sedang santai atau
bermain. Amati ekspresi wajahnya, khususnya matanya yang mengerling ke ujung atas, seolah -olah berpikir keras hendak menjadi apa dia nanti. Ada kemungkinan anak asal menyebut yang
terlintas di pikirannya dan mungkin tokoh itu dikaguminya.
“Dik, besok kalau sudah besar ingin jadi apa?”  “Em.... e..... adik mau jadi dokter e....
bukan, bukan, adik mau jadi seperti ayah aja.......”.
Cita-cita anak mudah berubah. Anak perempuan yang masih berusia 5 tahun, umumnya
akan menjawab, “Menjadi putri yang cantik”. Ini dipengaruhi seringnya menonton film kartun,
sehingga pikirannya melambung seperti putri cantik pujaannya. Dua atau tiga tahun ke depan,
mungkin anak bercita-cita menjadi penyanyi. Ini mungkin terpengaruh dengan penyanyi
idolanya.
Sedangkan anak laki-laki sangat mungkin bercita-cita menjadi tokoh pahlawan seperti
dalam film kesukaannya. Ini semua karena kekagumannya pada tokoh-tokoh yang
memengaruhi dan memberikan pengalaman kepadanya. Semakin bertambah besar, maka anak
akan makin mengenal jenis pekerjaan lainnya. Kelak itu akan mempengaruhi angan -angan dan
keputusannya untuk menjadi seperti tokoh tersebut.
Seiring dengan berjalannya waktu dan kedewasaan yang diperoleh dari lingkungan dan
pengalaman, anak biasanya mulai berpikir dengan lebih jernih untuk menentukan cita -citanya.
Anak yang memiliki cita-cita sejak dini, justru akan membawa harapan pada anak dan
mengajak anak untuk berangan-angan lebih jauh lagi tentang cita-citanya. Walaupun tidak
dapat diingkari keterbatasan pengetahuan anak, membuat anak menentukan cita-cita
berdasarkan keinginan dan pengetahuannya.
Banyak anak menjadikan profesi dokter sebagai idaman. Seolah-olah tidak ada profesi
lainnya. Harap  maklum. Anak-anak umumnya sering sakit.  Dokterlah yang berhasil membuat
anak-anak menjadi sembuh dari sakit. Bisa kembali bermain bersama temannya dan pergi ke
sekolah lagi. Anak pun kembali dapat menikmati makanan kesukaannya. Wajar bila anak
menganggap bahwa dokter seorang yang hebat dan perlu dikagumi. Kelak ketika dirinya sudah
besar, ia pun ingin menjadi dokter.
Demikian juga dengan cita-cita yang lain. Menjadi pemadam kebakaran, contohnya. Di
pandangan anak, pemadam kebakaran adalah sosok yang gagah  perkasa. Ia berani melawan
api yang panas dan mengganas. Ia mengambil anak-anak di dalam rumah dan ditolong untuk
dikeluarkan dari kobaran api. Wah seperti superman, tokoh-tokoh yang diidolakan anak.
PENGARUH CITA-CITA PADA ANAK
Cita-cita memiliki pengaruh yang kuat pada kepribadian anak. Dengan mengidolakan
seseorang dalam kehidupannya, maka anak akan mendapatkan model dalam hidupnya. Ingat,
anak usia dini belajar dengan cara meniru. Ia mudah sekali dipengaruhi dan dibentuk oleh
contoh yang dekat dengan dirinya.
Jika seorang anak memiliki suatu contoh di lingkungannya, dan dirinya ingin menjadi
seperti orang itu, maka semua perilakunya akan cenderung meniru model tersebut. Jika model
yang jadi panutan anak adalah tokoh yang baik, maka akan berpengaruh posi tif bagi anak.
Namun, ketika modelnya bukanlah tokoh yang baik maka berdampak negatif pada anak. Anak
menjadi tidak dapat menunjukkan gambaran yang positif. Dampaknya, anak dikhawatirkan
akan berperilaku kurang terpuji.
Pada umumnya anak mendambakan tokoh-tokoh yang nyata dan mudah ditemukan
dalam lingkungan sehari-harinya. Tokoh yang paling dekat dengan diri anak adalah ibu dan
ayah. Tidak heran ketika ditanya cita-citanya, ada anak yang menjawab, ingin menjadi ibu atau
ayah. Beberapa anak mungkin menjawab dengan cita-cita yang beragam.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CITA-CITA ANAK
1. Latar Belakang Pendidikan Ibu-Bapak
Latar belakang pendidikan orangtua cukup berpengaruh dalam mendidik anak. Ibu -bapak yang memiliki pendidikan baik akan menanamkan nilai-nilai pendidikan keluarga dengan
baik pula. Harapannya nilai-nilai keluarga tersebut akan dibawa ketika anak itu menjadi dewasa
dan berkeluarga. Semua orangtua menginginkan anaknya kelak menjadi orang yang berguna.
Meski ibu-bapaknya hanya menjadi petani, mereka berharap agar kelak anaknya tidak menjadi
petani. Bahkan, kalau bisa lebih baik. Kalau tetap menjadi petani, tentunya petani modern yang
menggunakan teknologi dalam menggarap sawah.
Anak juga akan mendapat kesempatan untuk berpikir setinggi-tingginya  dalam meraih
cita-citanya. Ibu-bapak akan  memberikan pengetahuan secara sederhana kepada anaknya
seperti apa pekerjaan tersebut.
2. Contoh ibu-bapak
Ibu-bapak adalah panutan anak-anak di rumah. Ibu-bapak menjadi contoh yang
pertama dan utama. Bapak yang bekerja di kantor, memberikan contoh dari sisi penampilan,
kata-kata, sikap, dan karakter yang menunjang profesi tersebut. Anak pun mendapat gambaran
laki-laki atau wanita yang bekerja di kantor. Mungkin di rumah itu terdapat kakek atau nenek
yang berprofesi  sebagai guru. Penampilan seorang guru berbeda dengan penampilan pekerja
kantor. Penokohan yang berbeda ini dapat diamati dengan jelas berikut perilaku, kata-kata dan
karakter yang mengikutinya.
3. Pola Asuh
Ibu-bapak sangat berperan dalam pembentukan kepribadian anak. Melalui penanaman
moral dan kebiasaan-kebiasaan baik, anak akan tumbuh menjadi pribadi yang diharapkan ibu -bapak. Sehubungan dengan cita-cita anak, orang tua perlu memberikan pengertian sederhana
tentang peran-peran yang ada di lingkungan mereka. Sampaikan dengan pola asuh yang luwes,
ajak anak bertukar pikiran. Berikut contoh-contoh yang dapat dilakukan orangtua :
a.  Ketika di rumah kedatangan tamu, seorang saudara yang memiliki suatu profesi
tertentu, ibu-bapak dapat menjelaskan tentang pekerjaan tamu tersebut. Mintalah pada
tamu tersebut untuk menjelaskan kepada anak. Tunjukkan pula alat-alat  yang dimiliki
dan dibawa dalam  permainan sederhana dengan anak. Selanjutnya, ibu-bapak dapat
memperkuat untuk memberikan penjelasan kepada anak tentang tugas mulia dari tamu
tersebut.
b.  Ketika orangtua sedang bepergian dengan anak dan menemukan orang-orang di jalan,
ajaklah berdiskusi sederhana. Sampaikan peran dari orang tersebut dan dampak
kebaikan yang ditimbulkan atas pekerjaan orang tersebut. Banyak sekali bukan yang
dapat dibahas ?
Ketika menemukan warung, dapat berdiskusi tentang pedagang yang membantu
memenuhi kebutuhan orang banyak. Bertemu dengan polisi, dapat berdiskusi tentang manfaat
adanya polisi lalu lintas. Hal yang sama dapat dilakukan ketika  bertemu dengan guru, penyapu
jalan, tukang cukur, tukang tambal ban atau petugas parkir.
Bukan berarti anak didorong untuk bercita-cita menjadi penyapu jalan, ataupun
pencukur rambut di pingir jalan, dan sebagainya. Ibu-bapak justru perlu menekankan kepada
anak kebaikan yang dilakukan seseorang melalui pekerjaannya. Apapun juga yang
dilakukannya, asal dilakukan dengan sungguh-sungguh dan penuh keikhlasan maka akan
mendatangkan kebaikan bagi semua orang.
Bayangkan jika orangtua tidak memiliki pengasuhan yang  baik. Bisa jadi ketika bertemu
pemulung ataupun pengemis malah memberikan kesan buruk agar tidak menyukai pengemis
atau pemulung melalui sebuah ancaman. Misalnya,”Ananda kalau tidak mau belajar, nanti jadi
seperti pengemis itu lho. Hi... jelek, kotor, dan dihina orang.”
Orangtua yang memiliki pola asuh yang baik, akan berkata  berbeda,”Nak, kasihan
pengemis itu. Dia tidak mendapatkan kesempatan untuk menjadi seperti ayah atau ibu. Apa
yang dia lakukan ? Mengapa begitu ? Apakah untungnya menjadi seperti itu?   Apakah
kerugiannya ?” dan sebagainya. Percakapan tersebut akan mendorong anak untuk kelak
menjadi seseorang yang dia nilai baik untuk orang lain dan sesuai dengan dirinya.
SIKAP DAN DUKUNGAN ORANGTUA
Ibu dan bapak sebagai orangtua tentu tidak membesarkan  anak asal cukup memberi
makan saja. Anak perlu diberi bekal pendidikan agar menunjang keberhasilannya di masa yang
akan datang. Bekal ini melihat potensi, bakat, dan minat anak. Hal-hal tersebut akan
mendorong anak untuk memiliki suatu cita-cita. Untuk menumbuhkan dan mengembangkan
cita-cita anak, ibu dan bapak perlu memiliki sikap yang mendukung.
Sikap mendukung bertumbuh dan berkembangnya cita-cita tersebut antara lain berupa :
1. Tidak memaksakan suatu cita-cita kepada anak.
Meski ibu-bapak menjadi panutan, tidak boleh memaksakan keinginannya kepada anak.
Biarkan anak  menjadi dirinya sendiri. Dalam sebuah keluarga dokter, terkadang anak-anaknya
juga menjadi dokter. Demikian pula pada profesi lainnya.
Itu bukanlah sesuatu yang salah. Keinginan untuk menjadi seperti orangtuanya
memang berasal dari dalam diri anak sendiri. Baik karena faktor keturunan ataupun kondisi
lingkungan yang membentuk. Apabila anak memiliki cita -cita sendiri, dukunglah cita-cita itu dan
berikan kesempatan untuk menumbuhkan cita-cita tersebut.
2. Menemukenali bakat dan potensi anak.
Bakat sudah terbawa sejak lahir dan diperoleh dari keturunan sebelumnya. Bakat
merupakan potensi  di dalam diri anak yang belum berkembang. Untuk mengembangkannya
perlu perangsangan agar optimal. Untuk dapat  mengenali bakat anak, orangtua perlu
melakukan pengamatan, apakah anak tersebut berbakat di bidang musik, gerak, bahasa, atau
matematika. Bapak dan Ibu, setiap anak memiliki beberapa kecerdasan. Berikut ini adalah
macam-macam kecerdasan yang mungkin dimiliki :
a. Kecerdasan berpikir.
Kemampuan seorang anak dalam berpikir dan berhitung. Anak dengan kecerdasan
berpikir yang tinggi cenderung bertanya terus menerus. Ia juga tampak lebih senang bermain
dengan angka-angka. Setelah dewasa dapat diarahkan menjadi guru matematika, insinyur, ahli
teknik, ahli matematika, pedagang, dan pekerjaan-pekerjaan yang banyak melibatkan angka.
b. Kecerdasan bahasa.
Ditandai dengan lebih cepat berbicara dibandingkan anak lain. Di usia 2 tahun, anak
sudah mulai lancar menirukan kata-kata yang ditemuinya. Bahkan sudah mampu becerita
tentang kejadian-kejadian sederhana di lingkungannya. Di usia 4 tahun, ia tampak senang
berbicara. Teman-temannya banyak sekali. Bisa jadi guru memberikan laporan tentang putra -putri bapak ibu yang senang bercerita (ceriwis). Anak-anak ini besok kalau sudah besar sangat
cocok menjadi pembawa berita, pengisi acara, guru, wartawan, penulis, pengkhotbah, pelawak,
dsb.
c. Kecerdasan gerak
Anak tergolong cerdas gerak jika memiliki kelenturan otot-otot tubuh,  sehingga dapat
bergerak dengan lincah dan lentur. Anak dapat melakukan gerakan-gerakan aneh yang tidak
semua anak dapat melakukannya. Sehari-hari ia senang sekali bergerak aktif. Ia dapat
menirukan gerakan orang lain dengan sangat mirip. Itulah tanda anak  cerdas gerak. Besok
besar ia dapat menjadi penari, olahragawan, pesulap, guru olahraga, pelawak, dokter bedah,
ahli perbengkelan, dan sebagainya.
d. Kecerdasan musik.
Peka terhadap bunyi dan irama. Anak sering bernyanyi, bersenandung atau bersiul
seorang  diri. Ia terbiasa menggerak-gerakkan tubuhnya mengikuti irama dan ikut bernyanyi.
Peka terhadap suara di lingkungan seperti bunyi jangkrik, kodok, dan bel dari kejauhan. Mampu
mendengarkan bunyi yang tidak terdengar oleh orang lain. Doronglah terus, siapa  tahu suatu
saat mereka akan menjadi penyanyi atau pemain musik terkenal. Memungkinkan pula menjadi
pengarang lagu, guru tari, ataupun guru musik.
e. Kecerdasan berteman
Kemampuan untuk berteman dengan anak lain. Mudah bergaul, ramah, banyak
berbicara, mudah bekerja sama dalam kelompok dan peduli pada orang lain. Ia dapat bermain
dengan siapa saja. Ia cenderung main bersama tetangga-tetangganya di halaman rumah. Kelak
ia dapat berhasil dengan kecerdasan ini. Banyak   teman akan banyak membantu dalam
kehidupannya setelah dewasa nanti. Jika dilatih ia bisa menjadi ahli pemasaran, guru,
pengusaha, penggagas acara, dan sebagainya.
f. Kecerdasan diri sendiri.
Kecerdasan untuk melihat diri sendiri ditandai dengan sikap pendiam dan banyak
merenung. Ia senang melakukan periksa diri atas segala hal yang terjadi dan menimpa dirinya.
Cenderung tertutup dan lebih suka melakukan sesuatu sendiri, bukan dalam kelompok.
Meskipun ia anak yang pendiam, ia tetap menyimpan potensi yang besar. Bisa saja kelak ia
menjadi penulis buku, pengamat, peramal, dan penasehat.
g. Kecerdasan gambar dan ruang.
Kecerdasan ini berhubungan dengan penglihatan dan pemahaman akan gambar dan
ruang. Anak senang berpikir dalam bentuk gambar. Sangat mengenali garis, warna, permukaan
dan gambar 2 dimensi  ataupun 3 dimensi. Anak kuat dalam bidang seni (keindahan), senang
menggambar dan mewarnai. Anak juga dapat mengenali ruang-ruang yang ada di suatu
tempat dengan mudah. Setelah dewasa, mungkin ia tertarik menjadi arsitek, guru gambar,
pembuat gambar, pembuat permainan anak-anak, pilot, nakhoda, dan astronot.
h. Kecerdasan alam.
Kecerdasan ini memungkinkan seorang anak mengenali alam yang ada di lingkungan. Ia
sangat nyaman berada di alam terbuka seperti menumbuhkan dan memelihara tanaman,
memelihara, menjinakkan,  dan bermain dengan binatang. Mudah mengenali dan membedakan
berbagai jenis binatang. Dapat menirukan suara-suara binatang yang ada. Kelak ia dapat
bekerja di perkebunan, pertanian, peternakan, pendaki gunung, dsb.
Setelah merenungkan pendapat ahli tentang kecerdasan-kecerdasan di atas, ibu-bapak
melihat bahwa anak tidak hanya cerdas di satu bidang saja, tetapi ada bidang kecerdasan lain
yang dimilikinya. Kecerdasan-kecerdasan itu memang tidak berdiri sendiri, tetapi sangat
mungkin berkaitan satu dengan yang lainnya. Misal, anak yang cerdas musik biasanya juga
akan cerdas gerak. Lihatlah para penari, mereka sangat lemah gemulai mengikuti irama musik
yang mengiringi tariannya.
3. Mengasah dan mengarahkan cita-cita anak
Setelah mengetahui bakat dan potensi anak, ibu-bapak dapat mendorong dan
membimbing anak agar apa yang diinginkannya dapat terwujud. Jangan biarkan anak tumbuh
apa adanya secara alami seperti air yang mengalir. Berikan dukungan, arahan dan
perangsangan agar yang dimiliki anak dapat berkembang. Motivasilah anak untuk
bertanggungjawab dalam tugas-tugas sehari-harinya, agar kelak ia dapat menjadi orang seperti
yang dicita-citakannya. Ajak pula anak untuk mendoakan cita-citanya agar suatu saat menjadi
kenyataan. Berikan gambaran tujuan yang jelas, bahwa setelah cita-citanya tercapai, anak
harus berbakti kepada Tuhan, bangsa dan negara untuk kebaikan manusia di bumi ini.
CARA-CARA MENUMBUHKAN CITA-CITA PADA ANAK
1. Membacakan cerita
Membacakan cerita merupakan suatu kegiatan yang sangat berguna bagi anak. Setelah
mengenal potensi anak, ibu-bapak dapat mencarikan buku-buku cerita yang menjadi minat
anak. Ajaklah anak ke toko buku atau ke perpustakaan sekolah untuk mencari buku -buku cerita
yang menjadi minat anak. Untuk anak yang cenderung memiliki  kecerdasan visual, maka
bacaan “Aku Ingin Menjadi Pilot” dapat menjadi alternatif pilihan. Berikut ini contoh judul -judul
buku cerita yang dapat menjadi referensi dalam mengembangkan cita-cita anak sesuai dengan
kecerdasannya
2. Bermain peran mendorong tumbuhnya cita-cita anak
Pada jam-jam senggang, ibu-bapak dapat bermain peran bersama anak. Gunakan
peralatan main yang ada di rumah, atau buatan orangtua bersama anak, akan menambah
permainan menjadi lebih seru dan semangat. Misal, seorang anak berkata bahwa  ia ingin
menjadi dokter. Kita dapat mengajak anak untuk bermain dokter-dokteran. Tetangga atau adik
diundang main bersama, termasuk ibu dan ayah ikut bermain seolah-olah sedang
memeriksakan anaknya yang sakit ke dokter. Diskusikan dengan anak peran-peran  apa yang
dibutuhkan, dan siapa yang akan memerankannya.
Ajaklah anak bermain peran jual-jualan, bermain pasaran di teras atau di belakang
rumah untuk anak yang punya bakat wira usaha. Sediakan juga tas -tas kecil dan uang-uangan
agar anak tahu, bagaimana konsep tentang jual beli termasuk laba dan rugi.
Berikut ini adalah kegiatan bermain peran yang dapat dilakukan di rumah:
NO  KECERDASAN   BACAAN
1  Berpikir   Aku bisa berhitung
2  Bahasa   Aku pandai bercerita
3  Musik   Musik Itu Hiburanku
4  Ruang   Aku Ingin Menjadi Pilot
5  5 Gerak   Pesulap Kebanggaanku
6  Hubungan   Menjadi Anak yang Ramah
7  Diri   Siapakah Aku
8  Alam   Taman Bunga yang Indah
Berikut ini adalah kegiatan bermain peran yang dapat dilakukan di rumah:
a. Bermain polisi lalu lintas
b. Berjualan bunga
c. Menjadi nahkoda / pilot
d. Nelayan menangkap ikan
e. Menjadi koki
f. Membuka restoran
g. Menjadi tukang cukur (membuka salon)
h. Bengkel sepeda motor
i. Persewaan sepeda, dan sebagainya
J Mengajak kunjungan ke tempat-tempat kerja.
Pada waktu luang, orangtua perlu mengajak anak untuk bermain ke rumah saudara
atau teman-teman dari orangtua. Tentunya teman yang beragam profesi pula. Tujuannya,
untuk memberikan gambaran peran-peran orang dewasa. Kunjungan juga dapat dilakukan
pada saat orang dewasa tersebut masih bekerja. Anak akan dapat melihat pakaian yang
dikenakan, peralatan yang digunakan, dan situasi yang dihadapi oleh jenis pekerjaan itu. Anak
juga akan belajar tentang kegunaan adanya pekerjaan tersebut. Jika pengalaman yang dilihat
ini sesuai dengan hati dan minat anak, niscaya akan mendorong anak untuk memiliki cita-cita
seperti orang tersebut.
PESAN UNTUK IBU-BAPAK
Anak usia dini perlu memiliki cita-cita, meski cita-citanya bisa berubah nantinya.
Dorongan ibu-bapak sangat diperlukan dalam rangka menumbuhkan dan menyuburkan rasa
cinta untuk mewujudkan cita-cita tersebut. Ibu-bapak dapat menumbuhkan cita-cita anak
dengan memberikan bantuan-bantuan yang diperlukan.
BAHAN DISKUSI IBU-BAPAK
Diskusikanlah topik sehubungan dengan buku ini :
1.  Pernahkah  Ibu-bapak bertanya tentang cita-cita putra/putri ibu-bapak ? Dapatkah
berbagi pengalaman tentang cita-cita mereka ?
2.  Menanggapi cita-cita mereka, dukungan apa saja yang bapak-ibu lakukan ?
3.  Jika cita-cita mereka cukup aneh, bagaimana sikap bapak-ibu ?
Sumber Bacaan :
Bambang Trim, Kids on Bussiness – Vaksin Wirausaha • untuk Ananda. Tiga Kelana 2010.
Bunda Lucy, Mendidik Sesuai Minat Bakat Anak, • Tangga Pustaka. 2009.
Howard Gardner, Kecerdasan Majemuk (Multiple • Intelligences): Teori dalam Praktek.
Interaksara. 2003.
John Maxwell C, Orang Tua Abad ke-21 : Terobosan • Menjadi Orang Tua di Zaman Sulit.
Gramedia. 2010.
Setiap Anak Cerdas, Thomas Armstrong, Gramedia • Pustaka Utama. 2002.
Ubaedy. Temu-Kenali Bakat Anda dan Optimalkan • Penggunaannya. Bee Media Indonesia.
2010.
Yulianti Siantayani, 20 Hari Belajar Membaca. Kriztea • Publisher. 2010.
26 Memahami Cita-Cita Anak
Yulianti Siantayani, M.Pd.
Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal
Kementerian Pendidikan Nasional
Tahun 2011


0 Responses to "Menanamkan bakat pada anak"

Post a Comment

SEBAGAI PNGUNJUNG YANG BAIK TINGGALKAN KOMENTAR walau sepatah kata...
KOMENTAR ini juga sebagai Media Konsultasi Dan Tanya Jawab Seputar Desain dan Struktur..

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

JASA BANGUN DAN DESAIN ARSITEKTUR

BLOG INI ADALAH BLOG YANG MEMBERIKAN PELAYANAN PADA PENGUNJUNG YANG INGIN BERKONSULTASI MENGENAI PERENCANAAN RUMAH DAN ARSITEKTUR (Konsultasi 100% GRATIS).

BAGI ANDA YANG INGIN MEMBANGUN SEBUAH RUMAH SILAHKAN GUNAKAN JASA KAMI MELALUI BLOG INI.

KAMI BISA MEMBANTU ANDA DALAM:

1. MEMBANGUN RUMAH ANDA SIAP HUNI TRIMA KUNCI

2.Membuatkan gambar kerja dengan lengkap.

-Lay out

-Tmpak depan

-Tampak samping ka+ki

-Tampak belakang.

-Tampak Potongan (Selengkapnya)

-Rencana Pondasi.

-Rencana Strukture Beton(Selengkapnya)

-Rencana Atap(Selengkapnya)

-Rencana Plafont.

-Rencana Instalasi Listrik.

-Rencana Instalasi Air.

-Detail Kuda2(selengkapnya)

-Detail Pintu Jendela (Selengkapnya).

3.Membuatkan Desain Interior.

-Gambar Penempatan Prabot Furniture.

-Gambar Bentuk/Model Furniture yang Sesuai.

4.Membuatkan Gambar 3 Dimensi

-Visual 3D Depan

-Visual 3D Pojok Depan Ka+Ki

-Visual 3D Samping Ka+Ki

-Visual 3D Belakang.

5.Membuatkan Rencana Anggaran Biaya+Rekapitulasi Kebutuhan Bahan Dan Tenaga.


UNTUK MELIHAT HASIL KARYA KAMI BAIK DESAIN RUMAH ATAUPUN PRODUKSI FURNITURE, SILAHKAN KLIK MENU MY PRODUCKS, RENCANAKAN PEMBANGUNAN RUMAH ANDA DENGAN MENGGUNAKAN JASA KAMI HANYA DENGAN Rp, 40.000 /m2 Luas Lantai ( Lengkap mendapatkan 4 item pekerjaan DESAIN di atas) Per 1 Desember kami menaikan harga demi Peningkatan kualitas.

Mengapa anda perlu jasa kami dalam mendesain rumah ????????

JASA BANGUN RUMAH BLITAR


 
Return to top of page Copyright © 2010 | Flash One Converted into Blogger Template by Jimbefurniture