Rumah Tahan Gempa teknologi bola beton 2

          Pada kesempatan ini saya akan lebih menjelaskan tentang cara menentukan dimensi(ukuran) dan kualitas bola beton.Jika anda pengunjung baru pada jimbefurniture.blogspot.com mungkin anda akan bertanya2 untuk apa bola beton tersebut? tapi apabila anda adalah salah satu pengunjung setia jimbefurniture.blogspot.com dan selalu mengikuti postingan artikel saya yang terbaru maka anda pastilah sangat menanti-nantikan postingan saya yang satu ini.Karena pada postingan kemarin yang berjudul"Rumah Tahan Gempa Teknologi Bola Beton"Masih menyisakan satu pertanyaan, yaitu tentang cara menentukan dimensi atau ukuran dan kualitas bola beton.

           Ok,bagi anda yang termasuk pengunjung baru akan saya ulas sedikit tentang postingan saya yang telah lalu yaitu"Rumah Tahan Gempa Teknologi Bola Beton"pada dasarnya saya mencoba menggali kretifitas untuk mendapatkan metode baru tentang cara menanggulangi kerusakan pada bangunan apabila terjadi gempa,dengan ketekunan dan perhitungan akhirnya saya menemukan sebuah metode baru, yaitu teknologi bola beton. Teknologi bola beton ini pada intinya menggunakan prinsip dan teori sederhana.Asumsinya kita merancang sebuah rumah dengan konstruksi beton bertulang yang monolid,kemudian konstruksi tersebut kita letakan di atas bola- bola beton yang kuat menahan beban rumah tersebut.Sehingga apabila terjadi pergeseran tanah, rumah di atas bola beton tersebut tetap fleksibel mengikuti arah pergeseran.sehingga konstruksi beton pada rumah tersebut tetap utuh karena tidak mengalami tekanan ataupun benturan.
Untuk lebih detailnya tentang metode ini silahkan anda baca postingan artikel saya yang terdahulu, yaitu"Rumah Tahan Gempa Teknologi Bola Beton".Karena pada postingan ini saya akan lebih detail dalam menjelaskan tentang cara menentukan ukuran atau dimensi dan kuatitas atau mutu bola-bola beton.Agar lebih memudahkan para pengunjung yang membaca artikel ini,maka akan saya akan meminimalkan istilah teknik pada artikel ini,mungkin jika pembaca sebagai orang teknik akan menertawai istilah-istilah atau simbol yang tak lazim di gunakan di dunia teknik.Taapi bagi saya hal tersebut tidak masalah karena say juga memprioritaskan para pembaca yang berlatar belakang non teknik,jadi agar para pembaca non teknik lebih mudah dalam memahami isi artikel ini maka saya menggunakan istilah-istilah sederhana yang mudah di fahami,meskipun istilah tersebut tak lazim di gunakan oleh orang teknik seperti saya,baiklah langsung saja simak baik2 teori dan langkah kerja di bawah ini:

             Pertama saya anggap pembaca sebagai orang non teknik atau orang awam.Langkah awalnya adalah, kita harus menghitung pembebanan yang di terima oleh podasi plat setempat termasuk berat sendiri pondasi beton plat setempat.Hal ini dapat di hitung dengan software SAP2000(software untuk menghitung pembebanan dan gaya) ataupun dengan cara manual yaitu menerapkan ilmu mekanika teknik atau mekanika rekayasa yang kemudian di padukan dengan ilmu perencanaan beton bertulang, Pada intinya tujuan menggunakan Sap2000 ataupun mekanika rekayas adalah untuk menentukan besaran gaya yang diterima oleh pondasi plat setempat(P),gaya tersebut adalah gaya tekan,maksudnya gaya tekan tersebut di hasilakan oleh berat total bangunan dari pondasi sampai atap genting.Bagi anda yang tidak tahu sama sekali tentang apa itu Sap 2000 dan mekanika teknik maka akan saya berikan alternativ ,yaitu silah kan anda membeli buku pembebanan indonesia ,intinya dalam buku tersebut di tetapkan besaran beban yang di hasilakn oleh tiap material yang di jadikan komponen rumah,dengan anda ketahui beban total plus berat sendiri pondasi maka beban total tersebut di bagi dengan jumlah pondasi plat.Mka akan menghasilkan beban yang di terima oleh tiap plat pondasi.Dengan kita ketahuinya gaya tersebut maka total gaya yang dihasilakn di tambah berat sendiri pondasi plat setempat(B.S Plat Pondasi) kemudian hasilnya di bagi jumlah bola beton yang anda inginkan.
rumus sederhana:
                            P+B.S plat pondasi = X
                            X / Jumlah bola beton=P bola
Jadi beban yang di terima oleh satu bola beton adalah (P bola). Dengan mengetahui beban yang di terima oleh tiap bola beton(P bola) maka langkah selanjutnya adalah merencanakan kualitas atau mutu beton.Untuk yang satu ini kita harus menggunakan uji laboratorium beton.Untuk mengetahui kualitas mutu beton kita harus membuat sampel atau contoh bola beton.Kita harus membuat sampel atau contoh bola beton dengan ukuran yang sama,untuk ukuran bola beton sebenarnya relatif,tapi jangan terlalu kecil ataupun terlalu besarPergunakan campuran beton yang berbeda-beda..Buatlah sampel sebanyak 5sampai 10 benda uji bola beton.Kemudian anda bawa ke laboratorium uji beton.Disana sampel bola beton anda akan di uji kemampuan beton tersebut dalam menahan gaya tekan sebesar (P bola) yang telah kita hitung di awal tadi. Mungkin ada beberapa bola beton anda yang tak mampu menahan hingga retak dan pecah,namun ada juaga yang mampu menahan gaya tekan tersebut hingga tetap utuh.Kemudian anda catat berapa campuran yang anda gunakan pada bola beton tersebut dan kemudian anda laksanakan di lapangan.Jika anda masih kurang faham, boleh anda tanyakan pada form komentar di bawah postingan ini.Dan sebisa mungkin saya akan menjelaskanya lebih detail.
Demikian artikel dari saya semoga bermanfaat........
Trima Kasih.........